20100421
20100419
kesimpulan skripsiku
Persalinan caesar tanpa ada indikasi medis yang terjadi di Kota Surabaya terjadi karena kemampuan ekonomi yang menunjang untuk memilih cara persalinan. Hal ini terjadi saat masyarakat di kalangan menengah keatas bebas memilih cara persalinan. Persalinan caesar yang mahal tapi berlangsung cepat dan tidak menyakitkan atau persalinan normal yang lebih murah tapi cenderung menyakitkan.
Pada beberapa kejadian peran dokter yang harus selektif memilih mana pasien yang benar-benar memerlukan persalinan caesar. Persalinan caesar merupakan salah satu alternatif yang bisa ditawarkan oleh dunia kedokteran, yang bisa dinilai oleh masyarakat luas bagaimana kinerjanya. Apabila ada beberapa dokter yang dengan sengaja memasyarakatkan persalinan caesar maka nama besar dunia kedokteranlah yang akan dipertaruhkan.
Persalinan caesar yang sudah menjadi gaya hidup pada masyarakat Kota Surabaya. Perubahan dari komoditi ke hyperkomoditi menyebabkan caesar menjadi keharusan yang harus dipilih kaum muda dan berduit lebih. Mitos-mitos yang belum tentu kebenarannya mempengaruhi secara signifikan masyarakat yang sengaja memilih persalinan caesar.
Pada beberapa kelompok masyarakat terjadi kurangnya pengetahuan mengenai bahaya persalinan caesar karena menganggap asing dan malas untuk mencari tahu seluk beluk persalinan yang pada akhirnya merugikan mereka sendiri karena menjadikan mereka canggung saat persalinan. Pada kelompok masyarakat yang lain justru mereka sudah mengetahui bahaya persalinan caesar tapi karena mereka terlalu sibuk untuk tetap menjadi cantik maka bahaya persalinan caesar tidak diindahkannya. Kebijakan pemerintah untuk bersikap tegas terhadap pembatasan kriteria pemakai jasa persalinan caesar dibutuhkan untuk mengatasi hal ini.
Era pemberdayaan pasien dalam hal bedah caesar telah dimulai, namun kalau kaum perempuan sendiri tidak mampu menyadari hak-haknya, maka kaum perempuan akan tetap menjadi korban tindakan bedah caesar yang tak bertanggung jawab dan hanya mempertebal dompet para dokter, sedangkan manfaatnya sama sekali tidak jelas dalam peningkatan kesejahteraan, harkat, serta martabat kaum perempuan. Akhirnya, pasien perlu tetap kritis terhadap keputusan dokter untuk melakukan bedah caesar, apalagi bila keputusan itu tidak berdasarkan indikasi medis yang jelas. Pasien perlu meyakini dan memahami apakah bedah caesar itu untuk kepentingan pasien atau hanya untuk kepentingan dokter? Kalau perlu, mencari second opinion dokter lain, sebab itu hak pasien dan sama sekali bukanlah pelecehan atau ketidakpercayaan kepada dokter. Semua risiko pembedahan akan ditanggung oleh pasien, bukan dokter.
Teori Perubahan Sosial “Neil Smelser”
Pengertian Perubahan Sosial:
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku diantara kelompok-kelompok masyarakatUnsur penting teori perubahan sosial :
nBerkaitan dengan jumlah populasi dan satu unsur sosial, seperti proporsi dalam golongan penduduk.
nTingkat perilaku penduduk dalam jangka waktu tertentu.
nStruktur Sosial atau pola-pola interaksi antar individu.
nPola-pola kebudayaan seperti nilai dalam masyarakat.
Faktor-faktor yang menentukan perubahan sosial :
n1. Keadaan struktural untuk berubah
nMenyangkut penelitian struktural sosial untuk mengetahui implikasinya bagi perubahan yang melekat di dalam struktur itu.
nSebagai contoh jika kita ingin menaksir peluang perubahan melalui perombakan dalam suatu masyarakat, diantaranya kita harus meneliti cara-cara struktural untuk mengungkapkan keluhan dalam masyarakat bersangkutan.
n2. Dorongan untuk berubah
nSecara bersirat berarti bahwa kondisi menguntungkan secara struktural itu sendiri sebenarnya belum memadai dan demikian diperlukan suatu arah untuk kemajuan.
nContohnya : kekuatan dari dalam (internal) seperti perubahan demografis. Kekuatan dari luar (eksternal) seperti ancaman ekonomi atau militer.
n3. Mobilisasi untuk berubah
nBerkaitan dengan arah perubahan.
nKenyataan bahwa perubahan dibantu oleh struktur dan bahwa ada tekanan ke arah perubahan dan hal tersebut tergantung pada cara memobilisasikan sumber-sumber dan cara penggunaannya untuk mempengaruhi perubahan.
n4. Pelaksanaan kontrol sosial
nSelalu muncul untuk menawarkan perlawanan atau penentangan terhadap perubahan.
nKontrol sosial ini berwujud kekuatan yang bersifat mapan atau mempunyai kemampuan yang berperan penting dalam masyarakat sepeti media masa, pejabat pemerintah dan para pemimpin agama.
nSecara khusus Smelser meneliti diferensiasi struktural yang menurutnya berkaitan erat dengan pertumbuhan sistem sosial.
nDiferensiasi harus difahami empat syarat fungsional bagi setiap sistem sosial:
q1.Adaptasi,
q2.Pencapaian Tujuan,
q3.Integrasi,
q4.Pemeliharaan Pola.
DeLa
satu2nya alasan yang membuatku
tetap bisa bertahan hidup adalah kalian.
Segala sesuatu yang bapa lakuin itu hanya untuk kalian.
Maafkan bapamu ini yang sudah tidak bisa menjaga ibu kalian lagi.
Bapa akan terus ingat kalian.
Walaupun kalian belum sempat merasakan kejamnya dunia
Bapa sempat berpikir coba kalian ada sampai sekarang, mungkin tidak seperti yang terjadi sekarang
Mungkin bapa masih bisa bersama ibu kalian dan tentu saja kalian.
sampai saat ini yang ada dalam pikiran dan hati bapa cuman kalian dan ibu kalian.
Bapa berjanji untuk selalu menjaga perasaan ini sampai terakhir.
kemarin bapamu ini diberi kesempatan untuk bertemu dengan ibu kalian.
senangnya bapa mu ini anakku
setelah beberapa lama bapa menahan perasaan ini, akhirnya kemarin Tuhan berikan jawabannya
Dan bapa baru bisa merasakan bagaimana rasanya memeluk dan mencium orang yang paling bapa sayangi
karena saat ini kalian sudah ada disana, maka orang itu adalah ibu kalian.
waktu bapa memeluk ibu kalian, bapa berdoa dan memohon kepada Tuhan apabila
bapa ini bukan yang terbaik untuk ibu kalian maka biarlah bapa diberi kesempatan untuk memberikan yang terbaik yang bapa punya untuk ibu kalian
saking senangnya bapa baru pertama kali ini merasakan dan mengalami tangisan kegembiraan yang amat sangat
ingin rasanya memeluk ibu kalian terus tapi nyatanya ibu kalian sudah menjadi milik orang lain
orang lain yang selalu bapa doain setiap saat agar bisa jadi yang terbaik untuk ibu kalian.
dan kalau pada akhirnya ibu kalian belum bisa menemukan orang itu, saat itu bapa akan terus menaruh perasaan yang teramat dalam ini hanya untuk ibu kalian.
dengan mencium kening ibu kalian, semoga ibu kalian merasa kalau bapa ini sungguh masih mencintai dia.
rasa dan getaran yang sungguh aneh selalu ada dalam hati bapa kalian ini saat bapa memikirkan kalian dan ibu kalian
dan sampai saat ini belum ada seorang wanitapun yang bisa buat bapa merasakan perasaan yang sama.
dan bapa juga tidak menginginkannya.
bapa sudah berjanji agar ibu kalian sebagai wanita terakhir dalam hidup bapa.
walaupun pada akhirnya bapa tidak bersama ibu kalian maka bapa memilih untuk tidak berkeluarga
bapa merasa tidak siap dan sungguh berdosa apabila sampai memiliki anak selain berasal dari ibu kalian.
kalian sungguh teramat indah sama seperti ibu kalian.
bapa merasa beruntung pernah memiliki wanita seperti ibu kalian dan anak2 seperti kalian.
maafkan bapa anakku.
banyak yang harus dipikirkan saat itu. sampai akhirnya bapa dan ibu merelakan kalian pergi
maafkan kami anakku.
sungguh penyesalan itu baru timbul saat kemarin bapa memeluk ibumu yang sudah jadi milik orang lain.
bapa merasa menyesal sekali harus kehilangan makhluk sempurna paling indah yang Tuhan beri ke bapa.
tetaplah ada di hati bapa karena kalianlah satu-satunya alasan bapa untuk tetap bisa bertahan hidup.
bapa akan selalu mencintai kalian dan selalu berdoa agar kalian dapat tempat yang lebih baik daripada di dunia ini.
bapa juga akan selalu mencintai ibu kalian sampai kapanpun.
tolong doakan bapa dan ibu kalian ya. dan kalau kalian tidak keberatan tunggu bapa mu ini di sana
bapa pasti akan mencari kalian disana. mungkin Tuhan mentakdirkan kita sekeluarga hidup bersama disana, bukan di dunia ini.
mohon maaf yang sebesar-besarnya sekali lagi untuk semua yang telah terjadi.maafkan bapamu ini.
mulai saat ini apapun yang bapa lakuin, kebanggan yang bapa dapatkan, bapa persembahkan untuk kalian anakku.
baik - baik disana ya. jaga diri kalian baik - baik. bapa sudah tidak sabar berkumpul bersama kalian disana, tapi masih ada yang harus bapa capai di sini.
bapa sayang kalian anakku.
tetap bisa bertahan hidup adalah kalian.
Segala sesuatu yang bapa lakuin itu hanya untuk kalian.
Maafkan bapamu ini yang sudah tidak bisa menjaga ibu kalian lagi.
Bapa akan terus ingat kalian.
Walaupun kalian belum sempat merasakan kejamnya dunia
Bapa sempat berpikir coba kalian ada sampai sekarang, mungkin tidak seperti yang terjadi sekarang
Mungkin bapa masih bisa bersama ibu kalian dan tentu saja kalian.
sampai saat ini yang ada dalam pikiran dan hati bapa cuman kalian dan ibu kalian.
Bapa berjanji untuk selalu menjaga perasaan ini sampai terakhir.
kemarin bapamu ini diberi kesempatan untuk bertemu dengan ibu kalian.
senangnya bapa mu ini anakku
setelah beberapa lama bapa menahan perasaan ini, akhirnya kemarin Tuhan berikan jawabannya
Dan bapa baru bisa merasakan bagaimana rasanya memeluk dan mencium orang yang paling bapa sayangi
karena saat ini kalian sudah ada disana, maka orang itu adalah ibu kalian.
waktu bapa memeluk ibu kalian, bapa berdoa dan memohon kepada Tuhan apabila
bapa ini bukan yang terbaik untuk ibu kalian maka biarlah bapa diberi kesempatan untuk memberikan yang terbaik yang bapa punya untuk ibu kalian
saking senangnya bapa baru pertama kali ini merasakan dan mengalami tangisan kegembiraan yang amat sangat
ingin rasanya memeluk ibu kalian terus tapi nyatanya ibu kalian sudah menjadi milik orang lain
orang lain yang selalu bapa doain setiap saat agar bisa jadi yang terbaik untuk ibu kalian.
dan kalau pada akhirnya ibu kalian belum bisa menemukan orang itu, saat itu bapa akan terus menaruh perasaan yang teramat dalam ini hanya untuk ibu kalian.
dengan mencium kening ibu kalian, semoga ibu kalian merasa kalau bapa ini sungguh masih mencintai dia.
rasa dan getaran yang sungguh aneh selalu ada dalam hati bapa kalian ini saat bapa memikirkan kalian dan ibu kalian
dan sampai saat ini belum ada seorang wanitapun yang bisa buat bapa merasakan perasaan yang sama.
dan bapa juga tidak menginginkannya.
bapa sudah berjanji agar ibu kalian sebagai wanita terakhir dalam hidup bapa.
walaupun pada akhirnya bapa tidak bersama ibu kalian maka bapa memilih untuk tidak berkeluarga
bapa merasa tidak siap dan sungguh berdosa apabila sampai memiliki anak selain berasal dari ibu kalian.
kalian sungguh teramat indah sama seperti ibu kalian.
bapa merasa beruntung pernah memiliki wanita seperti ibu kalian dan anak2 seperti kalian.
maafkan bapa anakku.
banyak yang harus dipikirkan saat itu. sampai akhirnya bapa dan ibu merelakan kalian pergi
maafkan kami anakku.
sungguh penyesalan itu baru timbul saat kemarin bapa memeluk ibumu yang sudah jadi milik orang lain.
bapa merasa menyesal sekali harus kehilangan makhluk sempurna paling indah yang Tuhan beri ke bapa.
tetaplah ada di hati bapa karena kalianlah satu-satunya alasan bapa untuk tetap bisa bertahan hidup.
bapa akan selalu mencintai kalian dan selalu berdoa agar kalian dapat tempat yang lebih baik daripada di dunia ini.
bapa juga akan selalu mencintai ibu kalian sampai kapanpun.
tolong doakan bapa dan ibu kalian ya. dan kalau kalian tidak keberatan tunggu bapa mu ini di sana
bapa pasti akan mencari kalian disana. mungkin Tuhan mentakdirkan kita sekeluarga hidup bersama disana, bukan di dunia ini.
mohon maaf yang sebesar-besarnya sekali lagi untuk semua yang telah terjadi.maafkan bapamu ini.
mulai saat ini apapun yang bapa lakuin, kebanggan yang bapa dapatkan, bapa persembahkan untuk kalian anakku.
baik - baik disana ya. jaga diri kalian baik - baik. bapa sudah tidak sabar berkumpul bersama kalian disana, tapi masih ada yang harus bapa capai di sini.
bapa sayang kalian anakku.
pedulinya dia peduliku
Kesempatan yang langka terjadi padaku, Tuhan berikan kesempatan kepadaku untuk menghabiskan waktuku yang sedemikian singkat dengan salah satu ciptaanNya yang Maha Sempurna. Jawaban atas segala perubahanku dalam semester ini terjawab semua kemarin. Waktu bersamanya aku dapat lakukan apa saja. Menuangkan isi pikiranku yang sudah terkumpul lama untuk menyelesaikan kewajibanku yang harusnya sudah lama sekali aku kerjakan. Dan baru bisa aku lakuin kemarin waktu bersamanya. Tapi haruskah menunggu saat bersama dia? gak mungkin kan. Aku merasa kemarin udah lebih dari cukup untuk motivasi aku. Dia masih peduli, begitu juga dengan aku. Allah terimakasih, Engkau benar-benar tau hal mana yang paling dibutuhkan oleh manusiaMu ini. Aku menyembah dan bersujud ke hadapanMu.
Di Telingaku kemarin ada suara yang berbisik, nyatanya bukan kamu yang terbaik untuk dia, tapi saya yakin kamu akan memberikan segala hal yang terbaik dari diri kamu untuk kamu tawarkan kepadanya. Aku' ya udahlah liat aja besok dan besoknya lagi. Aku menantang dunia untuk melihat perubahanku setelah hari kemarin. Dan sampai kapan aku berubah. Maaf kepada kewajibanku yang selama ini tidak aku ingat dan aku kerjakan sama sekali. Dia cantik banget kemarin. THANK MY LORD
surabaya - papua (1st moment to another far island)
Yang aku tahu sekarang dengan perlakuan orangtua kepada anaka adalah bahwa pada akhirnya orangtua akan mengharapkan timbal balik dari anaknya. Teori resiprositas yang selama ini ada makin membenarkan hubungan antara orangtua dan anaknya yang sekarang aku lihat. Aku melihat sebuah keluarga yang kebetulan berada di satu dek denganku.aku cukup beruntung karena ada teman-teman dari universitas lain yang sudah naik kapal ini duluan,jadi walaupun aku adalah penumpang kelas ekonomi, aku masih mendapatkan tempat tidur di kabin ekonomi.
Malam itu aku gak bisa tidur, sekalian aku berniat mengechaz baterai hape yg sudah low.Aku melihat sebuah keluarga yang terdiri dari bapak,ibu, dan seorang anak laki-laki yang kira-kira seumuran denganku, aku cukup lama duduk di tempat itu jadi aku bisa mengamati dengan jelas kegiatan apa saja yang mereka lakukan. Waktu makan malam tiba, dan sang anak dipanggil orangtuanya untuk mengambil makanan di dapur umum kapal.Dari raut mukanya aku melihat sang anak agak malas disuruh ibunya untuk mengambil makanan. Pantas saja kalau sang anak malas, aku saja kalau tidak lapar betul aku akan lebih memilih tidak makan, karena sebagai penumpang kelas ekonomi untuk mendapatkan jatah makan kami harus mengantri dan itu adalah antrian terpanjang yang seumur-umur aku lihat. Seluruh penumpang di kapal itu yang berjumlah ratusan harus berdiri mengantri di satu dapur umum,bisa dibayangkan lamanya mengantri hanya untuk mendapat satu kotak nasi putih, separuh ikan laut rebus, dan sedikit cah kubis.
Terdengar jelas di telingaku kalau sang ibu harus menjaga si bapak dan barang-barang bawaan mereka,maka nya dia menyuruh anaknya yang mengambil makan.Kebetulan terlihat si bapak sudah sangat tua dan kalau mau kemana-mana harus ada yang memapahnya.Dengan sedikit tersenyum kecut si anak tadi pergi mengambil makan untuk mereka bertiga. Setengah jam berlalu ketika sang anak kembali ke orangtuanya itu. Sebelum makan mereka berdoa dulu yang dipimpin oleh si ibu. Setelah makan mereka bertiga istirahat, karena memang tidak ada lagi yang bisa dilakukan.
Si ibu berada di tengah di antara anak dan suaminya dengan barang bawaan sebagai sandaran duduk si ibu. Terlihat sang suami dan si anak tadi sudah terlelap. Dan yang membuatku berani membantah teori resiprositas itu adalah saat anak dan suaminya tidur, si ibu ini terus terjaga. Saat aku mencoba memikirkan kira-kira apa yang ada di pikiran ibu itu yang selalu mengarahkan matanya ke si anak, Tiba-tiba dia bangkit berdiri dan memberikan selimut kepada si anak karena memang cuaca malam itu cukup dingin.
Setelah itu aku memanggil temanku untuk menggantikan menjaga hape ku yang sedang di chaz. Cukup lama aku meninggalkan temanku itu karena harus ke kamar mandi dan diajak nonton bareng sepakbola, setengah agak ingat aku baru sadar sudah meninggalkan temanku bersama hape ku. Bergegas aku keluar kabin untuk menghampiri temanku itu. Yaah, dia tertidur. Untungnya setelah aku periksa hape ku masih ada. Takut mengganggu tidurnya aku duduk di dekatnya pelan-pelan, mata ku beralih ke keluarga yang tadi.
Ibu tadi masih terjaga dan kesibukannya sekarang adalah membaca koran sambil seringkali melihat anak dan suaminya yang sedang tidur pulas. Gila.. padahal aku sudah meninggalkan keluarga ini cukup lama, tapi si ibu masih terjaga. Si ibu sempat tersenyum melihatku dan aku pun membalas sapaannya itu. kemudian aku coba mengalihkan pandanganku, walaupun akhirnya kembali lagi ke keluarga itu. Yang ada dalam pikiranku saat itu apa gak cape dan ngantuk ibu ini. Temanku aja sudah tertidur karena kalau tidak tidur pasti pusing dan mual karena kapal malam itu terkena ombak yang cukup besar.
Dari pengalaman ku itu aku menyangkal teori resiprositas tidak akan terjadi adil dan rata dalam hubungan orangtua dan anak.
Apapun yang dilakukan sang anak kepada orangtua pasti tidak akan pernah bisa membalas perlakuan spesial yang sudah dilakukan orangtua kepada kita. Sebanyyak apapun yang bisa diberikan anak kepada orangtuanya tidak akan pernah(sebanding) dengan apa yang sudah kita terima. Dan ketika waktunya kita sudah mandiri dan berniat membalas perlakuan orangtua kita, itu sama sekali tidak akan pernah ada dalam keinginan seorang orangtua yang normal. Toh orangtua kita tidak akan meminta hal-hal yang muluk-muluk, apa yang akan diminta orangtua kita kelak hanyalah hal-hal kecil yang siapapun yang menilai akan berkata tidak sebanding.
Orangtua kita hanya minta sang anak untuk menemani dan merawat di hari tua mereka, meminta sesuatu saat mereka mencapai usia yang tisak produktif lagi, tetapi selama masih mereka mampu, mereka akan memenuhi kebutuhannya sendiri. Ada sebagian orangtua yang bahkan tidak mau menyusahkan anaknya dan memilih panti jompo atau tinggal sendiri agar sanga anak bisa fokus pada keluarga dan kehidupannya yang baru.
Hal yang amat tidak adil kalau dibandingkan dengan yang selama ini mereka perbuat. Mereka melakukan itu tanpa pamrih. Berapa kali mereka harus ikut terjaga saat kita tidak bisa tidur, berapa jam mereka tidur ketika kita sedang sakit, berapa nominal pengeluaran yang dikeluarkan sampai akhirnya saya bisa menulis tulisan ini dan untuk besok-besok. Belum lagi tenaga dan waktu yang secara konyol mereka keluarkan untuk membesarkan dan merawat kita.
Coba bandingkan dengan dengan berapa kali kita sempatkan waktu untuk berterimakasih kepada mereka saat mereka memenuhi permintaan kita yang seringkali menyusahkan mereka. Belum pernah selama aku hidup sampai sekarang aku mendengar keluhan mereka saat merawat aku. Dan dengan ini aku berani menyatakan sesungguhnya orangtua kita adalah orangtua terbaik yang pernah Tuhan beri kepada kita. Maafkan para pembuat teori resiprositas yang harus mengakui teori kalian tidak akan bisa menjelaskan betapa rumitnya hubungan orangtua dan anaknya.
Thx Mom; Thx Dad
You're the best in my life
Malam itu aku gak bisa tidur, sekalian aku berniat mengechaz baterai hape yg sudah low.Aku melihat sebuah keluarga yang terdiri dari bapak,ibu, dan seorang anak laki-laki yang kira-kira seumuran denganku, aku cukup lama duduk di tempat itu jadi aku bisa mengamati dengan jelas kegiatan apa saja yang mereka lakukan. Waktu makan malam tiba, dan sang anak dipanggil orangtuanya untuk mengambil makanan di dapur umum kapal.Dari raut mukanya aku melihat sang anak agak malas disuruh ibunya untuk mengambil makanan. Pantas saja kalau sang anak malas, aku saja kalau tidak lapar betul aku akan lebih memilih tidak makan, karena sebagai penumpang kelas ekonomi untuk mendapatkan jatah makan kami harus mengantri dan itu adalah antrian terpanjang yang seumur-umur aku lihat. Seluruh penumpang di kapal itu yang berjumlah ratusan harus berdiri mengantri di satu dapur umum,bisa dibayangkan lamanya mengantri hanya untuk mendapat satu kotak nasi putih, separuh ikan laut rebus, dan sedikit cah kubis.
Terdengar jelas di telingaku kalau sang ibu harus menjaga si bapak dan barang-barang bawaan mereka,maka nya dia menyuruh anaknya yang mengambil makan.Kebetulan terlihat si bapak sudah sangat tua dan kalau mau kemana-mana harus ada yang memapahnya.Dengan sedikit tersenyum kecut si anak tadi pergi mengambil makan untuk mereka bertiga. Setengah jam berlalu ketika sang anak kembali ke orangtuanya itu. Sebelum makan mereka berdoa dulu yang dipimpin oleh si ibu. Setelah makan mereka bertiga istirahat, karena memang tidak ada lagi yang bisa dilakukan.
Si ibu berada di tengah di antara anak dan suaminya dengan barang bawaan sebagai sandaran duduk si ibu. Terlihat sang suami dan si anak tadi sudah terlelap. Dan yang membuatku berani membantah teori resiprositas itu adalah saat anak dan suaminya tidur, si ibu ini terus terjaga. Saat aku mencoba memikirkan kira-kira apa yang ada di pikiran ibu itu yang selalu mengarahkan matanya ke si anak, Tiba-tiba dia bangkit berdiri dan memberikan selimut kepada si anak karena memang cuaca malam itu cukup dingin.
Setelah itu aku memanggil temanku untuk menggantikan menjaga hape ku yang sedang di chaz. Cukup lama aku meninggalkan temanku itu karena harus ke kamar mandi dan diajak nonton bareng sepakbola, setengah agak ingat aku baru sadar sudah meninggalkan temanku bersama hape ku. Bergegas aku keluar kabin untuk menghampiri temanku itu. Yaah, dia tertidur. Untungnya setelah aku periksa hape ku masih ada. Takut mengganggu tidurnya aku duduk di dekatnya pelan-pelan, mata ku beralih ke keluarga yang tadi.
Ibu tadi masih terjaga dan kesibukannya sekarang adalah membaca koran sambil seringkali melihat anak dan suaminya yang sedang tidur pulas. Gila.. padahal aku sudah meninggalkan keluarga ini cukup lama, tapi si ibu masih terjaga. Si ibu sempat tersenyum melihatku dan aku pun membalas sapaannya itu. kemudian aku coba mengalihkan pandanganku, walaupun akhirnya kembali lagi ke keluarga itu. Yang ada dalam pikiranku saat itu apa gak cape dan ngantuk ibu ini. Temanku aja sudah tertidur karena kalau tidak tidur pasti pusing dan mual karena kapal malam itu terkena ombak yang cukup besar.
Dari pengalaman ku itu aku menyangkal teori resiprositas tidak akan terjadi adil dan rata dalam hubungan orangtua dan anak.
Apapun yang dilakukan sang anak kepada orangtua pasti tidak akan pernah bisa membalas perlakuan spesial yang sudah dilakukan orangtua kepada kita. Sebanyyak apapun yang bisa diberikan anak kepada orangtuanya tidak akan pernah(sebanding) dengan apa yang sudah kita terima. Dan ketika waktunya kita sudah mandiri dan berniat membalas perlakuan orangtua kita, itu sama sekali tidak akan pernah ada dalam keinginan seorang orangtua yang normal. Toh orangtua kita tidak akan meminta hal-hal yang muluk-muluk, apa yang akan diminta orangtua kita kelak hanyalah hal-hal kecil yang siapapun yang menilai akan berkata tidak sebanding.
Orangtua kita hanya minta sang anak untuk menemani dan merawat di hari tua mereka, meminta sesuatu saat mereka mencapai usia yang tisak produktif lagi, tetapi selama masih mereka mampu, mereka akan memenuhi kebutuhannya sendiri. Ada sebagian orangtua yang bahkan tidak mau menyusahkan anaknya dan memilih panti jompo atau tinggal sendiri agar sanga anak bisa fokus pada keluarga dan kehidupannya yang baru.
Hal yang amat tidak adil kalau dibandingkan dengan yang selama ini mereka perbuat. Mereka melakukan itu tanpa pamrih. Berapa kali mereka harus ikut terjaga saat kita tidak bisa tidur, berapa jam mereka tidur ketika kita sedang sakit, berapa nominal pengeluaran yang dikeluarkan sampai akhirnya saya bisa menulis tulisan ini dan untuk besok-besok. Belum lagi tenaga dan waktu yang secara konyol mereka keluarkan untuk membesarkan dan merawat kita.
Coba bandingkan dengan dengan berapa kali kita sempatkan waktu untuk berterimakasih kepada mereka saat mereka memenuhi permintaan kita yang seringkali menyusahkan mereka. Belum pernah selama aku hidup sampai sekarang aku mendengar keluhan mereka saat merawat aku. Dan dengan ini aku berani menyatakan sesungguhnya orangtua kita adalah orangtua terbaik yang pernah Tuhan beri kepada kita. Maafkan para pembuat teori resiprositas yang harus mengakui teori kalian tidak akan bisa menjelaskan betapa rumitnya hubungan orangtua dan anaknya.
Thx Mom; Thx Dad
You're the best in my life
Langganan:
Postingan (Atom)